Rahasia Memanaskan Motor Matik yang Hemat Bahan Bakar dan Ramah Lingkungan - Beritakarya.id

Rahasia Memanaskan Motor Matik yang Hemat Bahan Bakar dan Ramah Lingkungan

Menghidupkan mesin motor matik untuk pemanasan sebelum digunakan merupakan praktik yang lazim di kalangan pengendara.

Meski dianggap bermanfaat untuk menstabilkan suhu mesin, jika dilakukan dalam durasi yang berlebihan, kebiasaan ini dapat memberikan efek buruk.

Kebiasaan ini kerap dianggap remeh oleh banyak pengendara, padahal dampaknya bisa cukup signifikan, khususnya pada motor matik yang mengandalkan sistem transmisi otomatis.

Ali Fuqron, seorang teknisi dari Suzuki Meril di Jakarta, menjelaskan bahwa memanaskan motor matik lebih dari lima menit sebenarnya tidak lagi diperlukan. Hal ini terutama berlaku untuk kendaraan modern yang sudah dilengkapi dengan teknologi injeksi bahan bakar.

“Motor matik saat ini sudah dilengkapi teknologi injeksi yang memungkinkan mesin mencapai suhu optimal dalam waktu singkat. Jika terlalu lama dipanaskan, oli di dalam mesin justru bisa mengalami oksidasi, sehingga menurunkan kualitas pelumas dan mempercepat keausan komponen,” kata Ali.

Ketika mesin dibiarkan menyala tanpa beban, proses pembakaran bahan bakar menjadi kurang efisien, sehingga menghasilkan emisi gas buang yang lebih besar. Hal ini secara langsung berkontribusi terhadap peningkatan polusi udara.

Ali juga menekankan bahwa memanaskan motor selama 1-2 menit saja sudah memadai. Durasi ini cukup untuk memastikan pelumas mesin tersebar secara merata ke seluruh komponen internal, sehingga mesin siap bekerja dengan optimal tanpa risiko pemanasan berlebihan yang tidak perlu.

“Kecuali pada suhu ekstrem, seperti di daerah pegunungan yang sangat dingin, waktu memanaskan bisa ditambah sedikit. Namun, tetap tidak perlu sampai lebih dari lima menit,” ujarnya.

Sebagai langkah yang lebih bijak, pengendara disarankan untuk memanaskan motor matik dalam waktu yang singkat, hanya hingga mesin mencapai suhu ideal. Setelah itu, kendaraan dapat langsung digunakan dengan cara dikendarai perlahan di awal perjalanan.

Langkah ini memungkinkan mesin mencapai suhu kerja optimal dengan lebih efisien, tanpa mengakibatkan pemborosan bahan bakar atau mempercepat keausan pada komponen internal.

Dengan memerhatikan durasi yang ideal untuk memanaskan mesin, pengendara tidak hanya mampu menjaga performa dan keawetan kendaraan, tetapi juga berperan dalam mengurangi polusi udara dan meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar.