Industri Otomotif Sempat Dijegal, Kini China Lancarkan 'Serangan Balik' Ke Eropa - Beritakarya.id

Industri Otomotif Sempat Dijegal, Kini China Lancarkan ‘Serangan Balik’ Ke Eropa

Industri otomotif global tengah menghadapi perubahan besar, dan hubungan antara China dan Uni Eropa berada di tengah-tengah persaingan yang semakin intens. Baru-baru ini, produsen dan asosiasi industri otomotif China menyampaikan “pendapat dan saran” kepada pejabat kementerian perdagangan dalam sebuah rapat tertutup pada Jumat (23/8/2024). Mereka mengusulkan agar Beijing mempertimbangkan untuk menaikkan tarif impor untuk kendaraan bertenaga bensin bermesin besar sebagai respons terhadap tarif Uni Eropa yang dikenakan pada kendaraan listrik (EV) buatan China.

Latar Belakang Konflik Tarif

Ketegangan antara China dan Uni Eropa dalam sektor otomotif telah meningkat seiring dengan langkah Uni Eropa yang memberlakukan tarif sementara pada kendaraan listrik buatan China. Langkah ini dipandang sebagai upaya untuk melindungi industri otomotif Eropa dari persaingan ketat yang dihadirkan oleh produsen EV China, yang semakin agresif menguasai pasar global. Sebagai tanggapan, China kini mempertimbangkan untuk menaikkan tarif impor kendaraan bermesin besar dari Eropa, termasuk mobil sport, limusin, dan segmen mewah lainnya.

Pertemuan Tertutup dan Usulan Tarif

Dalam pertemuan tertutup yang digelar oleh Kementerian Perdagangan China, para pejabat mendengarkan berbagai pendapat dari pelaku industri, pakar, dan cendekiawan terkait rencana kenaikan tarif impor kendaraan bermesin besar. “Waktu tindakan tersebut pada dasarnya menunjukkan bahwa ini merupakan respons terhadap tarif UE atas kendaraan listrik buatan China,” kata Gary Ng, ekonom senior di Natixis Corporate and Investment Bank.

Sebelumnya, pada bulan Juni, produsen mobil China telah menyerukan tarif impor untuk mobil Eropa dalam pertemuan tertutup di Brussels. Cui Fan, seorang profesor di Universitas Bisnis dan Ekonomi Internasional, bahkan menyarankan agar tarif impor mobil Eropa dinaikkan menjadi 25 persen, yang menurutnya masih sesuai dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Dampak Potensial pada Industri Otomotif

Jika usulan kenaikan tarif ini disetujui, hal ini bisa berdampak signifikan pada produsen mobil Eropa yang menjual kendaraan mewah bermesin besar ke China. Kendaraan bertenaga bensin bermesin besar, yang selama ini menjadi andalan produsen Eropa, tercatat memiliki nilai impor sebesar US$ 17,9 miliar pada tahun lalu, naik 3 persen dari tahun sebelumnya. Angka ini bahkan lebih tinggi dari nilai ekspor EV China ke Eropa, yang menunjukkan betapa pentingnya pasar China bagi produsen mobil mewah Eropa.

Sebaliknya, China juga tidak tinggal diam. Mereka telah mengambil langkah-langkah lain, termasuk penyelidikan anti-subsidi terhadap produk susu dan minuman beralkohol yang diproduksi di Uni Eropa, sebagai bagian dari strategi untuk melindungi kepentingan industri domestiknya.

Pasar Eropa dan Ekspansi EV China

Eropa telah menjadi salah satu tujuan utama ekspor kendaraan listrik China, dengan sekitar 38 persen dari 1,2 juta ekspor EV China menuju Eropa tahun lalu. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pasar Eropa bagi ambisi global China dalam menguasai pasar kendaraan listrik. Tarif yang diberlakukan Uni Eropa terhadap EV China dianggap oleh Beijing sebagai ancaman terhadap ekspansi global mereka, dan respons keras China menunjukkan tekad mereka untuk mempertahankan posisinya di pasar internasional.

Kesimpulan

Ketegangan tarif antara China dan Uni Eropa dalam industri otomotif bukan hanya soal perlindungan pasar domestik, tetapi juga mencerminkan pertarungan strategis untuk menguasai pasar global, terutama di sektor kendaraan listrik. Respons China melalui usulan kenaikan tarif impor kendaraan mewah dari Eropa menandai babak baru dalam persaingan ini. Bagaimana kedua belah pihak akan mengatasi perselisihan ini masih harus dilihat, tetapi yang jelas, keputusan-keputusan yang diambil dalam beberapa bulan ke depan akan memiliki dampak jangka panjang terhadap industri otomotif global.