BERIITAKARYA.CO.ID, YOGYAKARTA – Jika JPU KPK dengan gamblang mengaitkan langsung Muhammadiyah dengan kasus korupsi mantan Menkes Siti fadilah Supari, maka tidak demikian dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Jenderal bintang empat itu begitu menghargai Muhammadiyah. Dia mengatakan, Muhammadiyah cikal bakal perjuangan bangsa. “Yang mencerdaskan kehidupan bangsa adalah Muhammadiyah,” ujarnya dalam Ceramah Kebangsaan di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Minggu (4/6/2017).
Seperti diketahui, Jaksa KPK dengan gamblang menyebut organisasi yang berhubungan dengan mantan Menkes Siti Fadilah saat membacakan tuntutan terhadap mantan Menkes Siti Fadilah.
“Terdakwa sendiri menjadi menteri karena diusung oleh Ormas Muhammadiyah yang kadernya banyak menjadi pengurus PAN pada saat itu,” kata jaksa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Baca Juga Jaksa KPK Rusak Nama Baik Muhammadiyah
Kembali ke Panglima TNI, dalam Ceramah Kebangsaan itu Panglima mengungkapkan bahwa jumlah penduduk dunia semakin banyak sementara jumlah minyak untuk energi semakin terbatas. Ini yang menyebabkan kompetisi global. Di satu sisi, kata Panglima, peran media sosial juga semakin besar. Banyak kebijakan yang muncul karena tekanan media sosial.
Dia mengatakan, ke depan manusia akan berebut mencari makan di equator. Equator itu lengkap ada energi, air dan sebagainya. Dan sepanjang equator negara yang luar biasa adalah Indonesia.
Akibat kompetisi global itu bagaimana negara akan berubah kompetisi manusia untuk mencari sumber kehidupan. Sehingga gelombang imigrasi akan terus meningkat. Peta imigrasi sendiri kini terlihat dan ada kebijakan beberapa negara yang banyak menutup imigran. Amerika tutup, Australia juga dan Indonesia tempat yang sangat memungkinkan. “Ini yang kita perhatikan,” katanya.
Ancaman lain menurutnya adalah terorisme dan radikalisme. “Kasus Marawi bisa dilihat dan Marawi itu dekat sekali dengan Indonesia,” katanya.
Setelah bom bali, Gatoto mengagakan, ada 41 bom yang sudah meledak. “Karenanya terorisme harus menjadi musuh bersama. Karenanya kita harus waspada,” katanya.
Ancaman lain adalah penjajahan media sosial. Gatot mengatakan, hal ini tidak disadari, bahkan sudah masuk rumah tangga. “Indonesia luar biasa negara kepulauan terbesar di equator, sehingga kita harus selalu waspada,” katanya.
Gatot mencontohkan banyak negara pecah karena agama, kaŕena ekonomi dan lainnya. Karenanya Gatot meminta umat untuk semakin waspada dan meminta Muhammadiyah terus berperan dalam menjaga NKRI.
Uploader: Iffan GOndrong