Pemerintah Juga Jangan Bohong dengan Melebih-lebihkan Kinerja

Ilustrasi/Net

BERKARYA.CO.ID – Pemerintah diminta untuk bertindak adil dalam menangani informasi bohong atau hoax. Artinya, tidak hanya yang informasi bohong yang menyudutkan pemerintah yang diadili, tapi juga informasi bohong yang melebih-lebihkan kinerja pemerintah.

Begitu kata Sekretaris Forum Jurnalis Muslim Sodiq Ramadhan dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/1). “Seperti (informasi hoax) presiden disebut pemimpin terbaik Asia Australia versi Bloomberg itu yang nyebarkan siapa?” tanyanya mencontohkan.

BACA : Badan Cyber Cukup Mengawasi Jangan Mengatur

Untuk itu, Sodiq meminta pemerintah agar lebih teliti dan hati dalam mengeksekusi informasi bohong. Termasuk, untuk tidak memproduksi informasi hoax.

“Pemerintah jangan memproduksi berita hoax juga. Terbaru kenaikan (biaya) STNK dan BPKB itu siapa itu? sini bilang nggak tahu, situ nggak tahu, itu mau nyalahin siapa itu, Habib Rizieq gitu yang salah?” sindirnya.

Seperti diketahui, polemik yang belakangan berkembang di tengah masyarakat Indonesia, mengenai prestasi Joko Widodo yang disebut-sebut sebagai pemimpin terbaik di Asia Pasifik versi Bloomberg akhirnya terjawab.

Penulis artikel di Bloomberg itu, David Tweed, dalam keterangan singkatnya di akun Twitter@DavidTweed mengatakan Nountuk pertanyaan yang diajukan akun ‏@dwinugr95989941 tanggal 1 Januari 2016.

“Have you ever said that Joko Widodo is the best leader in Asia for 2016? It’s rumoured here in Indonesia,” tanya ‏@dwinugr95989941.

“No,” jawab @DavidTweedsingkat sehari kemudian.

“Ok. thanks… Crystal clear…” kata@dwinugr95989941 lagi.

Sebelumnya, seorang netizen yang cukup aktif di dunia maya, Canny Watae, juga berhasil membuktikan bahwa Blomberg sama sekali tidak pernah mengatakan bahwa Jokowi adalah pemimpin terbaik di Asia Pasifik dalam artikel yang berjudul “Who’s Had the Worst Year?”.

Sumber : rmol.co

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *