Kisah dramatis astronaut NASA, Butch Wilmore dan Sunita Williams, menarik perhatian dunia setelah misi luar angkasa mereka berubah menjadi situasi darurat. Terjebak di lokasi terpencil di luar orbit Bumi, keduanya harus bertahan hidup dengan memanfaatkan apa pun yang tersedia, termasuk mengolah urin mereka menjadi makanan.
Awalnya, misi Butch Wilmore dan Sunita Williams direncanakan berlangsung selama delapan hari pada bulan Juni. Namun, rencana itu berubah drastis ketika Boeing Starliner, kapsul yang seharusnya membawa mereka kembali ke Bumi, mengalami kerusakan serius, termasuk kebocoran helium dan masalah pada sistem pendorong. Kondisi ini membuat perjalanan pulang dianggap terlalu berisiko untuk dilakukan.
Kedua astronaut tersebut terpaksa memperpanjang masa tinggal mereka di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) hingga Februari 2025, sambil menunggu misi penyelamatan menggunakan pesawat SpaceX Dragon. Perpanjangan waktu yang tidak terduga ini memaksa mereka untuk mengelola sumber daya yang tersedia dengan lebih hati-hati dan memikirkan ulang strategi bertahan hidup di lingkungan yang terbatas.
Selama lima bulan terakhir, menu makanan mereka mencakup hidangan seperti pizza, ayam panggang, dan koktail udang. Meski begitu, pasokan makanan segar sangat terbatas, membuat mereka harus beradaptasi dengan menu yang sebagian besar terdiri dari makanan olahan dan diawetkan.
“Awalnya ada buah segar. Tetapi ketika tiga bulan berlanjut, itu habis,” kata seorang spesialis yang terhubung dengan misi tersebut kepada New York Post.
NASA menjelaskan bahwa ISS menyimpan sekitar 1,7 kilogram makanan per astronaut setiap harinya. Selain itu, ada persediaan cadangan yang disiapkan untuk menghadapi perpanjangan misi yang tak terduga, seperti yang dialami oleh kedua astronaut tersebut.
Setiap makanan telah dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian para astronaut. Biasanya makanan tersebut berbentuk kering beku atau dikemas, sehingga bisa dengan mudah dipanaskan kembali menggunakan alat pemanas makanan yang tersedia di ISS.
Para astronaut juga menikmati sereal dengan susu bubuk sebagai menu sarapan, serta casserole dehidrasi dan sup yang disiapkan menggunakan air hasil daur ulang dari tangki air tawar berkapasitas 530 galon di ISS. Sistem canggih di stasiun ini memungkinkan mereka mengubah urin dan keringat menjadi air minum, mendukung keberlanjutan maksimum dan meminimalkan limbah.
NASA memastikan terus memantau kesehatan dan asupan nutrisi para astronaut secara cermat. Meski begitu, kekhawatiran mulai muncul terkait kondisi fisik dan kesehatan Sunita Williams dan Butch Wilmore selama masa perpanjangan misi mereka di luar angkasa.
Dr. Vinay Gupta, seorang ahli paru dan veteran medis dari Seattle, menyampaikan keprihatinannya terkait kondisi terbaru Sunita Williams. Ia mencatat adanya penurunan berat badan yang signifikan, yang terlihat dalam penampilan terbarunya, dan menyebut hal tersebut sebagai tanda yang cukup mengkhawatirkan.
“Apa yang Anda lihat di sana dalam gambar itu adalah seseorang yang saya pikir mengalami tekanan alami hidup di ketinggian yang sangat tinggi, bahkan di kabin bertekanan, untuk waktu yang lama,” Dr. Vinay mengatakan kepada Daily Mail awal bulan ini.
Pipinya tampak sedikit cekung – dan biasanya itu terjadi ketika Anda mengalami penurunan berat badan total,” lanjut dokter. “Saya pikir apa yang dapat saya lihat dari wajahnya dan pipinya yang cekung adalah bahwa [dia] mungkin telah mengalami defisit [kalori] yang signifikan untuk sementara waktu.”
Meski begitu, Astronaut berusia 59 tahun itu merespons kekhawatiran publik dengan menegaskan bahwa kondisinya baik-baik saja. Ia menjelaskan bahwa perubahan pada tubuhnya, termasuk penurunan berat badan yang terlihat, hanyalah akibat dari “pergeseran cairan” yang lazim terjadi dalam kondisi tanpa gravitasi.
Sunita menjelaskan bahwa dalam gravitasi mikro, cairan tubuh terdistribusi ulang, yang menyebabkan efek seperti pembengkakan pada kepala. Hal ini terjadi karena tekanan di bagian atas tubuh meningkat saat cairan tersebut bergerak naik, sebuah fenomena yang sering dialami oleh Astronaut selama berada di luar angkasa.
“”Ada beberapa rumor di luar sana bahwa saya sedang menurunkan berat badan dan sebagainya,” kata Williams dalam sebuah wawancara video. “Tidak, saya sebenarnya benar pada jumlah yang sama.”
Sunita juga menegaskan bahwa meskipun ada perubahan pada tubuhnya, dia masih mempertahankan kekuatan otot. Bahkan, dia memuji latihan squat yang telah membantu memperbesar otot paha dan glutes-nya, menandakan bahwa meskipun berada di luar angkasa, dia tetap menjaga kebugarannya dengan serius.
“Pahaku sedikit lebih besar, pantatku sedikit lebih besar,” katanya. “Kami melakukan banyak squat.”