Katak Ungu Ditemukan, Disebut Fosil Hidup dari Zaman Dinosaurus - Beritakarya.id

Katak Ungu Ditemukan, Disebut Fosil Hidup dari Zaman Dinosaurus

Pada tahun 2003, para ilmuwan menemukan dan mendeskripsikan famili katak baru. Katak berwarna ungu ini diketahui berasal dari garis keturunan kuno yang telah ada sejak zaman dinosaurus, dan masih hidup di lumpur hingga saat ini.

Hewan yang memiliki tubuh buncit, anggota badan pendek, mata kecil, dan moncong menonjol ini diperkirakan sudah ada lebih dari 80 juta tahun yang lalu. Namun, baru pada tahun 2003, katak ini secara resmi diidentifikasi di Pegunungan Ghats Barat, India.

Yang luar biasa, analisis DNA mengungkapkan bahwa kerabat terdekat katak ini berasal dari Seychelles, yang terletak sekitar 3.000 kilometer di selatan India. Keduanya diperkirakan terpisah dalam pohon keluarga mereka antara 251 hingga 65 juta tahun yang lalu, tepatnya selama era Mesozoikum.

Sekitar 180 juta tahun yang lalu, dunia tampak sangat berbeda. Benua super Gondwana masih utuh, namun selama puluhan juta tahun, benua ini terpecah. Proses pergeseran lempeng tektonik menyebabkan pemisahan sepupu-sepupu katak ini, mengubah Bumi menjadi puzzle benua yang kita kenal sekarang. Seychelles berada di lepas pantai timur benua Afrika, sementara India terletak di benua yang kini dikenal sebagai Asia.

Penemuan katak ini diabadikan dalam seri dokumenter ‘Asia’ yang diproduksi oleh BBC, dengan narasi dari Sir David Attenborough dan diproduseri oleh Patrick Evans.

Dokumenter ini mengeksplorasi kehidupan liar yang ada di seluruh benua terbesar di Bumi, mencakup berbagai makhluk mulai dari ikan yang bisa memanjat pohon, cumi-cumi kunang-kunang, hingga kelinci laut yang beracun.

“Ada sesuatu yang sangat menarik perhatian saya tentang katak ungu,” kata Patrick Evans seperti dikutip dari IFL Science, Selasa (10/12/2024).

“Yaitu betapa luar biasanya seekor hewan dapat menghabiskan begitu banyak waktu di bawah tanah, dan sangat sedikit yang diketahui tentangnya, dan ia terlihat sangat aneh. Sangat berbeda dengan kebanyakan katak lainnya,” imbuhnya.

Katak Ungu Hidup di Bawah Tanah

Beberapa penampakan unik tersebut dapat dijelaskan oleh sejarah panjangnya, yang berasal dari cabang pohon keluarga katak yang telah ada sejak era Mesozoikum.

Spesies ini digambarkan sebagai “penemuan sekali dalam seabad” ketika keluarga katak ini secara resmi diberi nama Nasikabatrachidae. Meskipun spesies baru ini telah diidentifikasi pada 2017, mereka tetap menjadi makhluk yang sulit untuk dipelajari.

Tim Asia membutuhkan waktu dua tahun untuk menemukan momen yang tepat untuk memfilmkannya. Namun akhirnya, mereka berhasil merekam proses reproduksi katak ungu yang sangat melelahkan bagi betinanya.

Katak betina muncul dari lumpur dengan perut penuh telur, ditemani oleh seekor katak jantan yang jauh lebih kecil, yang duduk di punggungnya seperti ransel. Bersama-sama, mereka berenang ke hulu untuk mencari tempat yang aman agar telur yang telah dibuahi dapat berkembang. Namun, terkadang mereka harus menghadapi katak lain yang tidak diinginkan.

Ketangguhan katak ungu betina selama masa perkembangbiakan yang singkat menunjukkan adaptasi luar biasa, yang memberikan sedikit gambaran tentang kehidupan penuh tantangan dari hewan penghuni tanah ini.

“Saya pikir katak ini punya banyak hal yang bisa ditawarkan. Kita tidak tahu seperti apa kehidupan mereka di bawah tanah, dan itu adalah sesuatu yang masih harus dipelajari dan didokumentasikan,” kata Evans.

“Bagaimana mereka berkomunikasi satu sama lain, bagaimana mereka menemukan satu sama lain di bawah tanah, dan bagaimana mereka merasakan berapa pun jumlah hujan yang mereka anggap tepat dan mengambil risiko muncul dalam kegelapan. Sungguh misteri,” tutupnya.