Hanya 42% Wilayah Bumi yang Telah Dijelajahi, Sisanya Masih Penuh Misteri - Beritakarya.id

Hanya 42% Wilayah Bumi yang Telah Dijelajahi, Sisanya Masih Penuh Misteri

Bukan hanya penjelajahan ke luar angkasa, kenyataannya Bumi pun belum sepenuhnya dieksplorasi. Berdasarkan data yang ada, baru sekitar 42% wilayah Bumi yang telah dijelajahi.

Menurut laporan dari BB&N, meskipun banyak wilayah daratan Bumi yang sudah dipetakan, hal tersebut berbeda dengan lautan. Faktanya, sekitar 80% lautan di Bumi belum pernah dieksplorasi, dipetakan, atau bahkan dilihat oleh manusia.

Fakta lain yang pasti akan semakin memicu rasa penasaranmu adalah bahwa sekitar 71% permukaan Bumi terdiri dari air. Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan, termasuk tentang alat-alat apa saja yang telah digunakan untuk menjelajahi lautan hingga saat ini, serta bagaimana alat-alat tersebut bisa dimaksimalkan untuk menciptakan perubahan geografis yang lebih besar di masa depan.

Meskipun perairan Bumi terbagi menjadi tujuh lautan utama yang berbeda, planet ini sejatinya memiliki satu samudra global. Para ilmuwan dalam bidang oceanografi, yang mempelajari lautan, secara tradisional membagi perairan menjadi empat wilayah utama: Samudra Pasifik, Atlantik, Hindia, dan Arktik. Beberapa ahli kelautan kemudian menambahkan label ‘Samudra Selatan’ untuk perairan yang mengelilingi Antartika. Istilah ini akhirnya diakui secara resmi sebagai samudra kelima oleh National Geographic pada tahun 2021.

Lebih lanjut, sekitar 97% air di Bumi terkandung di lautan, menjadikannya sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan sebagian besar organisme. Menariknya, meskipun lautan memiliki peran vital, jumlah permukaan Bulan dan Mars yang telah dipelajari dan dipetakan ternyata lebih banyak dibandingkan dengan eksplorasi yang dilakukan di perairan Bumi.

Meskipun masih banyak misteri yang tersembunyi di lautan, para ahli kelautan telah mengumpulkan sejumlah informasi penting. Lautan ternyata memiliki pegunungan dan ngarai, yang lebih dikenal sebagai palung. Hanya sedikit dari formasi ini yang terlihat di permukaan, karena kedalaman lautan yang luar biasa. Bahkan, jika Puncak Gunung Everest ditempatkan di Palung Mariana atau Palung Filipina, puncaknya pun tidak akan muncul ke permukaan.

Sebaliknya, Samudra Atlantik cenderung lebih dangkal karena sebagian besar dasar lautnya terdiri dari paparan benua. Paparan benua ini merupakan bagian dari benua yang menjulur ke dalam lautan, seperti yang terlihat di lepas pantai selatan Maine, di Teluknya. Kedalaman rata-rata seluruh lautan adalah sekitar 12.200 kaki (sekitar 3,7 km), dan lautan ini menjadi rumah bagi 226.000 spesies yang telah diketahui. Namun, jumlah sebenarnya dari semua penghuni lautan masih belum dapat dipastikan.

Sayangnya, misteri ini mungkin tidak akan terungkap sepenuhnya. Banyak ahli kelautan yang meyakini bahwa jumlah spesies di lautan semakin menurun. Ekosistem laut mengalami penderitaan akibat berbagai faktor, seperti peningkatan suhu air laut, polusi, perubahan kedalaman, dan sejumlah komplikasi lainnya yang semakin memperburuk keadaan.

Marcello Calisti, seorang penjelajah dari National Geographic dan ahli biorobotik, sedang mengembangkan kendaraan eksplorasi bawah laut yang menggunakan teknologi ‘legged locomotion’, terinspirasi oleh cara gurita bergerak dan beroperasi di bawah air. Tujuan utama Calisti adalah merancang robot yang mampu menjelajahi kedalaman laut yang saat ini tidak bisa dijangkau oleh manusia.

Saat penjelajah menjelajah semakin jauh dari permukaan, mereka sering kali mencirikan laut dengan visibilitas nol, suhu yang sangat dingin, dan tekanan yang sangat besar. Tekanan udara yang menekan tubuh di permukaan laut adalah 15 pon per inci persegi, tetapi gaya ini meningkat saat seseorang bergerak lebih jauh di bawah air, mencapai level 15.000 pon per inci persegi (setara dengan berat 50 truk gandeng yang menekan tubuh).

Selain ukuran dan luasnya lautan di Bumi, tantangan dalam eksplorasi bawah laut memang sangat besar dan kompleks. Dari teknologi yang dibutuhkan hingga kondisi ekstrem di kedalaman laut, semuanya membuat penjelajahan menjadi lebih sulit. Lalu, apa rahasia di dalam Bumi yang paling ingin kamu ketahui?