Baru-baru ini, Sharp memperkenalkan dua model mesin cuci pintar dari Jepang yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI). Dalam waktu dekat, mesin cuci ini akan diluncurkan di Indonesia bersamaan dengan berbagai perangkat home appliance lainnya.
Afka Adhitya, Kepala Departemen Strategi Produk Washing Machine & SHA di PT Sharp Electronics Indonesia, menyampaikan bahwa mesin cuci pintar tersebut belum dapat diluncurkan karena fitur yang ada belum sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Salah satu keunggulan mesin cuci pintar Sharp adalah kemampuannya untuk memilih mode pencucian berdasarkan perkiraan cuaca. Namun, ia mengkhawatirkan bahwa kinerja fitur ini di Indonesia mungkin tidak akan seakurat di Jepang.
“Yang AI kenapa kita belum luncurkan karena secara requirement-nya di Indonesia memang belum fit. Beda dengan di Jepang,” kata Afka dalam acara peluncuran mesin cuci terbaru Sharp di Jakarta.
“Di Jepang ngomong jam 10 sampai jam 11 mau hujan beneran hujan. Nah di Indonesia, jam 10 dibilang hujan nunggu sampai jam 5 kok nggak hujan-hujan. Hal-hal tersebut yang mungkin belum bisa,” sambungnya.
Andry Adi Utama, General Manager Senior Penjualan Nasional PT Sharp Electronics Indonesia, menambahkan bahwa Sharp sudah memiliki produk pendingin udara dan penjernih udara yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.
Namun, ia mengakui bahwa penjualan produk-produk tersebut belum memuaskan. Salah satu penyebabnya adalah ekosistem produk AI dari Sharp yang masih belum sepenuhnya mendukung.
“Tapi kita nggak menyerah karena dari Sharp Corp. kita mengatakan bahwa kita harus semua produk elektronik ada AI. Akan bisa berkomunikasi dengan satu sama lain. Jadi ke depan sudah seperti itu,” ujar Andry dalam kesempatan yang sama.
“Dan Sharp sudah siap tapi tanggal mainnya untuk mesin cuci dalam waktu dekat. Berikutnya akan ada lemari es dengan AI kemudian juga barang-barang small home appliance dengan AI dan sebagainya. Mereka nanti akan ada dalam satu ekosistem yang kita sebut Cocoro,” pungkasnya.