Selama lebih dari sepuluh tahun, nama Galaxy telah menjadi identitas kuat bagi merek Samsung. Namun, ada kabar bahwa perusahaan tersebut sedang memikirkan untuk mengganti branding pada ponsel Android mereka.
Berdasarkan laporan dari media Korea Selatan E-Today, Samsung dilaporkan sedang mengeksplorasi langkah branding baru untuk ponsel premium mereka di luar nama Galaxy. Perusahaan ini juga tengah menganalisis keuntungan dan kerugian yang mungkin timbul dari peluncuran merek baru tersebut.
Strategi ini dipandang sebagai langkah Samsung untuk memperkuat citra premium mereknya. Konsep branding baru untuk perangkat kelas atas ini mirip dengan Genesis, merek spin-off dari Hyundai yang khusus ditujukan untuk mobil-mobil premium.
Lee Young-hee, Kepala Pemasaran Global Samsung Electronics, juga pernah mengungkapkan tentang branding baru ini saat berbicara di acara CES 2024 yang berlangsung awal tahun ini.
“Galaxy memiliki banyak lini sampai saya tahu orang-orang mengharapkan nama baru ketika ada titik balik yang inovatif,” kata Lee, seperti dikutip dari 9to5Google, Rabu (30/10/2024).
Sejak tahun 2009, Samsung telah menggunakan nama Galaxy untuk seluruh produk ponselnya. Selain itu, nama ini juga digunakan pada berbagai perangkat mobile lain milik Samsung, seperti tablet, smartwatch, earbud nirkabel (TWS), laptop, dan cincin pintar.
Samsung menggunakan sistem penamaan alfabet di belakang nama Galaxy untuk membedakan berbagai kategori ponselnya, seperti ponsel lipat, premium, menengah, dan entry-level. Contohnya, mereka memiliki Galaxy Z untuk ponsel lipat, Galaxy S untuk model premium, Galaxy A untuk ponsel menengah, dan Galaxy M untuk entry-level.
Meskipun sudah ada perbedaan nama sesuai dengan segmennya, semua ponsel Samsung tetap berada di bawah merek Galaxy. Dengan demikian, ponsel Samsung yang memiliki rentang harga antara Rp 2 juta hingga Rp 30 juta tetap dikenal dengan nama Galaxy.
Strategi ini terlihat logis bagi Samsung, yang bersaing ketat dengan Apple. Meskipun Apple merilis iPhone SE dengan harga yang lebih terjangkau, nama iPhone tetap dipandang sebagai merek premium.