Jika Starlink Diblokir AS, Strategi Militer Ukraina Bisa Hancur - Beritakarya.id

Jika Starlink Diblokir AS, Strategi Militer Ukraina Bisa Hancur

Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump dikabarkan mempertimbangkan untuk mencabut akses Ukraina terhadap layanan internet Starlink yang dikelola oleh SpaceX. Jika keputusan ini benar-benar diterapkan, dampaknya bisa sangat besar bagi Ukraina yang saat ini mengandalkan jaringan tersebut di berbagai sektor.

Starlink telah menjadi solusi utama dalam menyediakan konektivitas internet di tengah konflik antara Ukraina dan Rusia. Berdasarkan laporan The Kyiv Independent, sekitar 42.000 terminal Starlink aktif digunakan di berbagai fasilitas vital, mulai dari rumah sakit, bisnis, hingga sektor militer di Ukraina.

Dampak Strategis bagi Militer Ukraina

Sumber Reuters menyebutkan bahwa kehilangan akses Starlink akan menjadi pukulan berat bagi angkatan bersenjata Ukraina. Sistem ini telah menjadi tulang punggung komunikasi bagi pasukan Kyiv di medan tempur, memungkinkan koordinasi yang lebih efektif antara komandan dan unit-unit di garis depan.

Selain itu, Starlink juga dimanfaatkan untuk mengendalikan perangkat pengintaian udara serta mendukung operasi drone serang. Dalam pertempuran modern, konektivitas yang stabil memungkinkan pasukan Ukraina untuk berbagi rekaman drone secara real-time serta tetap terhubung di wilayah yang infrastruktur telekomunikasinya hancur akibat pertempuran.

Penggunaan Drone First-Person-View (FPV) menjadi semakin krusial berkat jaringan internet ini. Drone FPV telah terbukti sebagai salah satu aset paling berharga dalam persenjataan Ukraina selama konflik berlangsung. Dengan stabilitas koneksi dari Starlink, operasional drone menjadi lebih efisien dan presisi serangan dapat ditingkatkan.

Tidak mengherankan jika kehilangan akses ke layanan ini akan menjadi tantangan besar bagi militer Ukraina. “Kehilangan Starlink akan mengubah permainan,” ujar Melinda Haring, seorang peneliti dari Atlantic Council, kepada Reuters.

Elon Musk dan Zelenskyy Beri Klarifikasi

Di tengah kekhawatiran ini, pemilik SpaceX, Elon Musk, membantah bahwa perusahaan akan memutus akses Starlink untuk Ukraina. Pernyataan ini sedikit meredakan spekulasi yang berkembang di berbagai media.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa hingga saat ini, tidak ada indikasi resmi dari Amerika Serikat mengenai kemungkinan penghentian layanan Starlink di negaranya. Meski begitu, ia mengakui bahwa Ukraina tetap perlu mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan.

“Tidak ada tanda-tanda (tentang pemutusan Starlink). Kami telah melihatnya di media. Kami memang perlu bersiap, ya. Lembaga terkait sedang menangani ini,” ujar Zelenskyy.

Presiden Ukraina juga menegaskan bahwa pemutusan layanan Starlink akan menjadi langkah yang tidak masuk akal, mengingat negaranya membayar biaya layanan tersebut secara rutin. “Kami membayarnya, ini bukan bantuan gratis. Kami bersyukur atas teknologi ini, tapi kami membayarnya. Jadi kami akan berasumsi tak ada risiko seperti itu untuk saat ini, dan ini benar-benar hanya isu di media,” jelasnya.

Meski untuk saat ini kabar pemutusan Starlink masih sebatas spekulasi, Ukraina tetap harus mengantisipasi berbagai skenario untuk memastikan konektivitas tetap terjaga dalam situasi yang semakin tidak menentu.