Media sosial dalam beberapa hari terakhir dipenuhi dengan gambar bergaya ilustrasi khas Studio Ghibli yang dihasilkan oleh ChatGPT. Fenomena ini tidak hanya menarik perhatian warganet, tetapi juga memberikan tantangan besar bagi infrastruktur OpenAI, perusahaan yang mengembangkan ChatGPT.
GPU OpenAI Kewalahan Hadapi Permintaan Gambar
CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkapkan bahwa tingginya jumlah permintaan pengguna untuk menghasilkan gambar menggunakan fitur image generator terbaru menyebabkan tekanan luar biasa pada server mereka.
“Sangat menyenangkan melihat orang-orang menyukai gambar di ChatGPT, tapi GPU kami meleleh,” kata Altman dalam postingannya di X, seperti dikutip dari The Verge, Jumat (28/3/2025).
Pernyataan Altman menjadi bukti betapa besar konsumsi daya komputasi yang dibutuhkan untuk memproses gambar di ChatGPT. Permintaan yang melonjak membuat OpenAI harus segera mengambil langkah mitigasi agar sistem tetap berjalan stabil.
Pembatasan Sementara dan Upaya OpenAI Meningkatkan Efisiensi
Untuk mengatasi lonjakan ini, OpenAI memutuskan untuk menerapkan batasan penggunaan sementara. Altman menyebut bahwa perusahaan akan memberlakukan “rate limit”, meskipun ia tidak merinci bagaimana batasan tersebut akan diterapkan. Ia juga memastikan bahwa pembatasan ini akan dicabut secepat mungkin setelah OpenAI berhasil meningkatkan efisiensi dalam menangani permintaan gambar yang luar biasa banyak.
Salah satu dampak langsung dari lonjakan permintaan ini adalah tertundanya peluncuran fitur image generator versi baru bagi pengguna ChatGPT gratisan. Namun, tampaknya langkah ini belum cukup untuk mengurangi tekanan terhadap server OpenAI.
Meski demikian, Altman menjamin bahwa pengguna versi gratis tetap akan mendapatkan akses ke fitur baru ini dalam waktu dekat. Hanya saja, untuk saat ini, pengguna free tier dibatasi hanya dapat membuat tiga gambar per hari.
Teknologi GPT-4o dan Keunggulan Image Generator Baru
Fitur image generator terbaru di ChatGPT didukung oleh model GPT-4o, yang membawa peningkatan signifikan dibandingkan model sebelumnya, DALL-E 3. Model ini mampu berpikir lebih lama dan lebih kompleks, sehingga menghasilkan gambar dengan tingkat akurasi dan detail yang lebih tinggi.
Selain itu, GPT-4o juga memungkinkan pengguna untuk mengedit gambar yang sudah ada, termasuk foto dengan wajah manusia. Pengguna dapat mengubah gambar ke dalam berbagai gaya visual, menambahkan detail tertentu di latar belakang, hingga mengubah komposisi gambar sesuai preferensi.
Tren AI Studio Ghibli: Antara Kreativitas dan Kontroversi
Sejak fitur ini dirilis, netizen langsung membanjiri media sosial dengan gambar hasil modifikasi berbasis AI yang memiliki nuansa khas Studio Ghibli. Gaya visual yang lembut dan penuh imajinasi ini membuat banyak orang tertarik untuk bereksperimen dengan teknologi AI terbaru dari OpenAI.
Namun, seperti banyak tren teknologi lainnya, fenomena ini juga menimbulkan diskusi hangat di dunia maya. Beberapa pengguna mengungkapkan kekhawatiran mengenai potensi pelanggaran hak cipta dan bagaimana AI dapat mempengaruhi industri kreatif.
Di tengah pro dan kontra ini, OpenAI terus berupaya mengatasi kendala teknis yang muncul akibat popularitas fitur ini. Dengan semakin berkembangnya teknologi AI dalam menghasilkan gambar, masa depan kreativitas digital pun semakin terbuka luas, meski tantangan terkait hak cipta dan etika tetap menjadi topik yang harus diperhatikan.
