Di era digital ini, smartphone seakan menjadi kebutuhan pokok bagi banyak orang. Namun, tren tak terduga muncul di kalangan Gen Z, di mana beberapa dari mereka lebih memilih menggunakan ponsel jadul (feature phone) dibandingkan smartphone canggih.
Fenomena ini menarik perhatian, dan salah satu influencer bernama Jose Briones mengungkapkan alasan di balik tren ini. Menurutnya, Gen Z mulai bosan dengan layar smartphone.
“Saya pikir Anda bisa melihatnya dengan populasi Gen Z tertentu – mereka bosan dengan layar (smartphone),” kata Briones.
Kejenuhan ini dipicu oleh keterpaparan berlebihan terhadap layar smartphone yang membuat mereka terjebak dalam siklus scrolling media sosial, bermain game, dan aktivitas online lainnya. Hal ini dikhawatirkan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan keseimbangan hidup mereka.
Alasan lain yang mendorong Gen Z beralih ke ponsel jadul adalah keinginan untuk detoks digital. Dengan menggunakan ponsel jadul yang fungsinya lebih sederhana, mereka dapat membatasi penggunaan media sosial dan fokus pada hal lain yang lebih penting.
Penggunaan ponsel jadul juga dianggap lebih minimalis dan praktis. Ukurannya yang kecil dan ringan memudahkan mereka untuk dibawa ke mana saja tanpa harus ribet dengan powerbank dan kabel charger.
Selain itu, ponsel jadul umumnya lebih tahan lama dan awet dibandingkan smartphone yang rentan terhadap kerusakan akibat jatuh atau terbentur.
Tren penggunaan ponsel jadul di kalangan Gen Z ini menunjukkan kesadaran mereka terhadap dampak negatif dari penggunaan smartphone berlebihan.
Meskipun smartphone menawarkan banyak manfaat, penting untuk memiliki keseimbangan dalam penggunaannya dan tidak sampai terlena dengan dunia digital.
Kembali ke ponsel jadul bisa menjadi alternatif untuk mengurangi screen time dan fokus pada hal lain yang lebih penting dalam hidup.
Namun, perlu diingat bahwa tren ini tidak berlaku untuk semua Gen Z.
Banyak juga Gen Z yang memanfaatkan smartphone dengan bijak dan produktif.
Pada akhirnya, pilihan untuk menggunakan smartphone atau ponsel jadul kembali ke kebutuhan dan preferensi pribadi masing-masing individu.