BERKARYA.CO.ID, SERANG – Tim pemenangan calon gubernur-calon wakil gubernur Banten Wahidin Halim-Andika Hazrumy (WH-Andika) membentuk Satuan Tugas (Satgas) Buru Politik Uang.
Satgas tersebut dibentuk di delapan kabupaten/kota untuk memburu pelaku praktik kampanye hitam dan money politik atau politik uang yang diduga akan terjadi jelang pencoblosan 15 Februari mendatang.
Selain itu, seluruh jaringan tim dan relawan WH-Andika diminta untuk siaga. Hal ini karena, sudah banyak laporan pelanggaran yang dilakukan tim lawan, termasuk selebaran kampanye hitam.
Baca Juga : Anda Mau Motor? Ayo Tangkap Pelaku Kampanye Hitam
Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Banten, Bahrul Ulum mengatakan, Tim pemenangan WH-Andika mendapati banyak laporan yang dilakukan pasangan lain terkait penyebaran brosur kampanye negatif yang dilakukan dengan tidak bertanggung jawab.
“Tindakan ini memicu pilkada tidak fair, mengganggu ketertiban dan bagian dari pelanggaran kampanye,” kata Ulum melalui siaran pers, Minggu (12/2/2017).
Untuk menciptakan pilkada yang berkualitas, tim WH-Andika melakukan maksimalisasi pengamanan yang dilakukan dengan membentuk dua tim yang terintegrasi dengan tim advokasi. Selain itu, kami membentuk Satgas Buru Politik Uang.
“Setiap pelanggaran yang ditemukan akan diteruskan ke pihak yang berwenang baik bawaslu maupun penegak hukum. Indikasi money politik terjadi di beberapa tempat berdasarkan laporan tim serta selebaran provokasi dan agitasi merebak ke sejumlah permukiman,” ujarnya.
Salah satu upaya untuk memerangi serta sebagai bentuk anti money politik dan kampanye negatif, tim WH-Andika menggelar sayembara.
“Bagi yang dapat menangkap pelaku kampanye negatif dan money politic atau kampanye uang yang dilakukan kompetitor, kami akan berikan hadiah, satu unit sepeda motor. Hadiah ini kami berikan setelah penangkapan, ditindaklanjuti dengan pelaporan dan pembuktian,” ujar Ulum.
Tim WH-Andika mengajak semua pihak untuk menjaga kondusifas selama pilkada berlangsung atau menjelang hari pencoblosan, Rabu 15 Februari mendatang. “Agar tercipta pilkada berkualitas, jujur, adil, dan damai,” ujar Ulum.
Sementara itu, calon wakil gubernur Banten, Andika Hazrumy menyatakan, pilkada harus dimaknai sebagai momentum membangun peradaban dan budaya demokrasi dalam bingkai Ahlakul Karimah.
“Jangan saling menebar kebencian dengan hujatan dan fitnah. Terlebih ini hanya soal politik yang tidak kekal dan abadi, jangan sampai merusak persaudaraan dan kedamaian yang abadi,” ujarnya.
Andika menegaskan, sejak awal bersama calon gubernur Wahidin Halim (WH) punya niat yang tulus dan tujuan yang baik untuk membangun Banten.
“Maka jalan politik yang kami tempuh selama musim kampanye pun senantiasa memperhatikan aspek Ahlakul Karimah dan taat pada aturan yang berlaku,” ujarnya.
Oleh karena itu, WH-Andika tidak pernah melakukan kampanye hitam yang menghujat dan memfitnah, karena itu adalah cara-cara komunis yang tidak beradab.
“Oleh karena itu, masuk masa tenang jelang pencoblosan 15 Februari ini kami mengimbau kepada segenap masyarakat, tim pemenangan, jaringan dan relawan serta simpatisan WH – Andika agar senantiasa mengikuti aturan. Ikut rapatkan barisan untuk mencegah terjadinya politik uang dan mewaspadai kecurangan menjelang pencoblosan,” ujarnya.
Editor : Iffan Gondrong