Baterai Mobil Listrik dengan Mobil Hybrid Beda? Ini Penjelasannya! - Beritakarya.id
Wisata  

Baterai Mobil Listrik dengan Mobil Hybrid Beda? Ini Penjelasannya!

baterai mobil listrik dan hybrid

Sejumlah masyarakat kini semakin berminat untuk beralih ke mobil listrik maupun mobil hybrid. Kedua jenis kendaraan ini digadang-gadang memiliki efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.

Mobil listrik, yang sepenuhnya digerakkan oleh tenaga listrik, menghindari emisi gas buang sama sekali, sementara mobil hybrid menggabungkan sumber daya dari mesin bensin dan motor listrik, sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar. Oleh karena itu, pilihan ini dianggap sebagai solusi yang lebih ekonomis serta berorientasi pada keberlanjutan lingkungan dan masa depan yang lebih hijau.

Salah satu persamaan antara mobil listrik dan mobil hybrid terletak pada keberadaan baterai serta sistem penggerak motor listrik. Meskipun demikian, peran baterai dalam kedua jenis kendaraan ini memiliki fungsi yang cukup berbeda.

Lantas, apa sebenarnya perbedaan antara baterai pada mobil listrik murni dan mobil hybrid? Apa aspek yang membuat teknologi baterai di kedua jenis kendaraan ini memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda? Untuk memahami hal ini secara lebih mendalam, mari kita telusuri penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa baterai pada mobil listrik dan mobil hybrid adalah identik. Namun, meskipun keduanya sama-sama menggunakan baterai, terdapat perbedaan signifikan dari segi fungsi, kapasitas, dan ukuran.

Untuk memberikan gambaran lebih jelas, mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) adalah kendaraan yang sepenuhnya mengandalkan energi listrik sebagai sumber tenaganya. Dengan kata lain, mobil listrik tidak memerlukan bahan bakar minyak (BBM) sama sekali, seperti halnya mobil konvensional.

Semua energi yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan ini berasal dari baterai yang menyimpan daya listrik, sehingga dapat menghindari emisi gas buang yang dihasilkan oleh proses pembakaran mesin bensin atau solar.

Berbeda dengan mobil listrik murni, mobil hybrid menggabungkan dua sumber energi secara bersamaan untuk menggerakkan roda, yaitu mesin bensin dan motor listrik.

Oleh karena itu, baterai pada mobil hybrid memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan baterai pada mobil listrik. Hal ini disebabkan baterai hybrid tidak berfungsi sebagai sumber utama tenaga, melainkan hanya sebagai pendukung untuk memberikan dorongan tambahan saat diperlukan, seperti saat akselerasi atau proses regeneratif braking.

Berikut perbedaan antara baterai mobil listrik dengan mobil hybrid, di antaranya:

Isi Ulang Daya

Ketika baterai pada mobil listrik habis, maka kendaraan tersebut harus diisi ulang melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Jika baterai kosong dan tidak diisi ulang, maka mobil listrik tidak dapat digunakan sama sekali.

Hal ini dikarenakan, pada mobil listrik murni, baterai adalah sumber utama tenaga yang menggerakkan motor listrik. Tanpa energi dari baterai, sistem penggerak tidak dapat berfungsi, sehingga mobil tidak dapat melaju. Oleh karena itu, ketersediaan akses ke SPKLU menjadi faktor penting bagi mobil listrik, agar dapat terus beroperasi tanpa gangguan.

Berbeda dengan mobil listrik murni, baterai pada mobil hybrid tidak memerlukan pengisian daya melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Hal ini karena baterai hybrid dapat mengisi ulang daya listrik secara otomatis saat kendaraan sedang berjalan, melalui teknologi yang disebut regenerative braking atau proses pengisian saat mesin bensin bekerja.

Cara Kerja

Baterai pada mobil listrik bekerja dengan cara menyimpan dan mengalirkan energi listrik ke motor listrik. Energi yang disuplai dari baterai ini kemudian diubah menjadi tenaga mekanis yang menggerakkan roda kendaraan. Dengan sistem ini, mobil listrik dapat berjalan dan bergerak sesuai keinginan pengemudi, tanpa terbatas oleh sumber energi eksternal, asalkan baterai masih memiliki daya yang cukup.

Dengan kata lain, mobil listrik dapat bepergian ke mana saja sesuai kebutuhan pengendara, selama proses pengisian daya dilakukan secara berkala untuk memastikan performa kendaraan tetap optimal.

Sementara itu, mobil hybrid masih memerlukan bahan bakar bensin untuk dapat bergerak. Hal ini dikarenakan daya listrik pada baterai mobil hybrid dihasilkan melalui dua sumber teknologi regenerative braking, yang menangkap energi saat pengereman, serta proses pengisian dari mesin bensin yang berfungsi sebagai sumber penggerak utama.

Saat mobil hybrid melakukan pengereman, putaran roda secara otomatis berfungsi sebagai generator yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik melalui proses yang dikenal sebagai regenerative braking.

Energi listrik yang dihasilkan dari proses ini kemudian disimpan di dalam baterai mobil hybrid. Baterai ini kemudian dapat digunakan untuk memberikan daya tambahan ke motor listrik, membantu penggerakan kendaraan, serta meningkatkan efisiensi bahan bakar dengan mengurangi ketergantungan pada mesin bensin.

Usia Baterai

Seiring pemakaian dalam jangka waktu tertentu, baterai pada mobil listrik maupun mobil hybrid dapat mengalami penurunan performa atau kerusakan, yang berdampak pada efisiensi dan kinerjanya. Faktor seperti siklus pengisian-penurunan daya, suhu ekstrem, serta umur baterai dapat mempengaruhi kondisi ini.

Ketika baterai tidak lagi mampu menyimpan daya secara optimal, maka performa kendaraan pun berkurang. Dalam kondisi seperti ini, solusi yang diperlukan adalah mengganti baterai lama dengan yang baru agar kendaraan dapat kembali berfungsi secara maksimal dan menjaga performa penggerak motor listrik maupun mesin bensin.

Usia baterai pada mobil hybrid maupun mobil listrik umumnya berkisar sekitar 10 tahun. Namun, lama masa penggunaan baterai ini dapat bervariasi, tergantung pada pola penggunaan, perawatan, serta kondisi lingkungan tempat kendaraan digunakan.

Faktor seperti frekuensi pengisian daya, suhu ekstrem, kualitas baterai, dan kebiasaan mengemudi (misalnya akselerasi cepat atau pengereman sering) dapat mempengaruhi umur baterai.

Apabila kamu sering menggunakan mobil listrik untuk aktivitas sehari-hari, maka usia baterainya bisa lebih pendek. Sebaliknya, baterai dapat lebih awet jika rutin dilakukan perawatan.

Ganti Baterai

Jika saatnya tiba untuk mengganti baterai pada mobil listrik, pemilik kendaraan harus siap merogoh biaya yang cukup besar. Hal ini disebabkan harga baterai untuk mobil listrik umumnya lebih mahal dibandingkan baterai pada mobil hybrid.

Baterai mobil listrik memiliki kapasitas yang lebih besar karena berfungsi sebagai sumber utama tenaga penggerak, sementara pada mobil hybrid, baterai memiliki kapasitas yang lebih kecil dan hanya berfungsi sebagai pendukung.