Deteksi Dini Kista, Pentingnya Pemeriksaan Rutin untuk Kesehatan Wanita - Beritakarya.id

Deteksi Dini Kista, Pentingnya Pemeriksaan Rutin untuk Kesehatan Wanita

Kista adalah sebuah kantong berisi cairan atau substansi lain yang sering kali terbentuk di dalam tubuh, terutama pada wanita yang berada dalam rentang usia 20 hingga 30 tahun.

Karena kista dapat berkembang tanpa gejala yang jelas, sangat dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala. Deteksi dini dapat membantu mengenali keberadaan kista sejak tahap awal, sehingga penanganannya bisa dilakukan dengan lebih cepat dan efektif.

“Pemeriksaan organ kandungan secara rutin sangat penting, sama seperti pemeriksaan kesehatan gigi,” dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Ivander Utama, F.MAS, SpOG, MSc, dikutip dari Antara, Kamis (5/12/2024).

Menurutnya, kista sering kali tidak menunjukkan tanda-tanda yang mencolok, sehingga biasanya baru teridentifikasi melalui pemeriksaan medis, seperti ultrasonografi (USG) atau evaluasi kesehatan reproduksi.

Kista hadir dalam berbagai bentuk, seperti kista ovarium, kista payudara, kista dermoid, hingga kista ginjal. Penyebab pembentukan kista pun bervariasi, yang mencakup faktor genetik, infeksi, kelainan pada sel, peradangan kronis, penyumbatan pada saluran tubuh, hingga infeksi parasit.

“Kebanyakan kista ditemukan melalui pemeriksaan kesehatan rutin atau pemeriksaan kehamilan. Inilah pentingnya perempuan aktif secara seksual rutin melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan, termasuk USG setahun sekali,” katanya.

Ivander menekankan bahwa tidak ada makanan atau minuman spesifik yang dapat dianggap sebagai penyebab utama terbentuknya kista. Sebaliknya, menjalani gaya hidup sehat dengan pola makan bergizi seimbang memiliki peran yang lebih besar dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh, serta mencegah berbagai masalah kesehatan, termasuk pembentukan kista.

Mengenai mitos yang beredar bahwa kebiasaan malas mengganti celana dalam dapat menyebabkan kista, Dokter Ivander dengan tegas membantahnya.

“Itu hanya sekadar mitos. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut,” ungkapnya.

Gejala kista sangat bergantung pada lokasi tumbuhnya. Pada kulit, kista dapat muncul sebagai benjolan di area seperti wajah, leher, atau bagian tubuh lainnya.

Sementara itu, kista ovarium sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas, sehingga baru terdeteksi setelah dilakukan pemeriksaan seperti ultrasonografi (USG).

Penanganan kista tergantung pada jenis dan kondisi masing-masing. Kista fungsional, misalnya, umumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam siklus haid berikutnya tanpa perlu perawatan khusus.

Namun, kista endometriosis, yang sering dikenal sebagai kista coklat, biasanya memerlukan intervensi medis lebih lanjut.

“Kista ovarium sangat bergantung pada jenis dan keluhan pasien. Penanganannya bisa observasi hingga operasi,” jelasnya.

Ia menekankan betapa pentingnya deteksi dini, khususnya bagi wanita yang aktif secara seksual, dengan menjalani pemeriksaan USG secara rutin.

Langkah ini dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak awal, sehingga potensi komplikasi serius dapat dicegah atau ditangani lebih cepat.