Oracle dan Microsoft, bersama sejumlah investor, tengah mempertimbangkan untuk mengakuisisi TikTok, tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi juga secara global.
Dalam proses akuisisi ini, ByteDance akan tetap memegang saham minoritas di TikTok. Namun, Oracle akan bertanggung jawab atas pengelolaan algoritma TikTok, pengumpulan data, serta pembaruan perangkat lunak.
Kabarnya, negosiasi akuisisi ini difasilitasi oleh Pemerintah Amerika Serikat. Presiden Donald Trump sebelumnya menyatakan bahwa banyak pihak yang tertarik untuk mengakuisisi TikTok, meskipun ia menyebutkan bahwa Oracle bukan salah satunya.
“Bukan, bukan dengan Oracle. Saya sudah berbicara dengan banyak orang soal TikTok dan banyak yang berminat pada TikTok,” kata Trump, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (29/1/2025).
Beberapa pihak lain yang kabarnya juga tertarik untuk mengakuisisi TikTok antara lain Elon Musk, miliuner real estate Frank McCourt, host acara Shark Tank Kevin O’Leary, serta Larry Ellison, pendiri Oracle.
Menurut sumber yang dikutip NPR, server-server milik Oracle saat ini telah menjadi tulang punggung bagi TikTok. Dengan perjanjian lebih lanjut, Oracle berpotensi untuk memantau operasional TikTok. Sumber tersebut juga mengungkapkan bahwa tujuan utama dari perjanjian ini adalah untuk mengurangi pengaruh kepemilikan China terhadap platform tersebut.
Hingga saat ini, keterlibatan Microsoft dalam akuisisi TikTok masih belum terungkap secara jelas. Namun, yang pasti, pada tahun 2020, Microsoft telah terlibat dalam percakapan akuisisi TikTok bersama Oracle dan Walmart.
Seperti yang telah diketahui, nasib TikTok di Amerika Serikat mulai membaik setelah Presiden Donald Trump campur tangan dan menunda rencana pelarangan aplikasi asal China tersebut. Bahkan, Trump berpendapat bahwa kekhawatiran mengenai TikTok yang digunakan China untuk memata-matai warga AS adalah hal yang berlebihan.
Trump menyatakan bahwa jika memang China memanfaatkan TikTok untuk memata-matai warga AS, target mereka hanya anak-anak muda yang gemar menonton video-video lucu dan beragam di aplikasi tersebut.
“Mereka mengatakan bahwa aplikasi ini merupakan aplikasi mata-mata untuk Komunis China. Saya tahu itu. Tapi itu juga bisa dikatakan ke semua hal yang dibuat di China,” cetus Trump.