Remaja Asia Tenggara Mulai Terbiasa Gunakan AI, Ungkap Riset Samsung - Beritakarya.id

Remaja Asia Tenggara Mulai Terbiasa Gunakan AI, Ungkap Riset Samsung

Samsung baru saja mempublikasikan hasil survei terkait kecenderungan penggunaan kecerdasan buatan (AI) di kalangan generasi muda Asia Tenggara. Temuan ini menunjukkan bahwa remaja di kawasan tersebut tak hanya menjadi penonton perkembangan teknologi, melainkan telah menjadi pemain aktif yang memanfaatkan AI dalam keseharian mereka.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2024 terhadap 884 responden muda berusia 13 hingga 24 tahun di lima negara—Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand—terungkap bahwa hampir 90 persen dari mereka telah menjadikan AI sebagai bagian dari rutinitas harian. Dalam bahasa sederhana, AI kini telah menjadi “rekan digital” yang menemani mereka belajar, berkreasi, hingga memperoleh informasi penting.

Yang menarik, sebagian besar dari mereka mengakses teknologi ini melalui perangkat mobile—gawai cerdas yang kini menjadi perpanjangan tangan mereka dalam menjalani hidup modern. Di Indonesia sendiri, angkanya bahkan lebih tinggi, yakni mencapai 78 persen anak muda yang lebih mengandalkan ponsel sebagai pintu gerbang menuju kecerdasan buatan.

CU Kim, selaku President dan CEO Samsung Electronics untuk kawasan Asia Tenggara dan Oseania, menjelaskan alasan di balik inisiatif riset ini.

“Kami selalu antusias membantu generasi muda mendatang di wilayah kami untuk mencapai potensi penuh mereka melalui teknologi inovatif dan program global Corporate Citizenship kami. Itulah sebabnya kami berusaha memahami harapan dan aspirasi anak muda di wilayah kami,” kata CU Kim.

Ia menambahkan bahwa berdasarkan hasil riset tersebut, generasi muda Asia Tenggara termasuk yang paling giat dalam memanfaatkan AI. Mereka menilai teknologi ini sebagai alat penting untuk membentuk masa depan—baik dalam aspek karier maupun kontribusi sosial.

“Dalam temuan survei ini, menunjukkan bahwa anak muda di Asia Tenggara merupakan pengguna AI tertinggi dan percaya pada potensinya untuk membentuk karier masa depan mereka atau untuk mendorong kebaikan sosial. Hal ini memperkuat kebutuhan untuk terus memberdayakan generasi mendatang dengan inovasi AI yang bermakna, dan Samsung berkomitmen untuk membantu anak muda dalam membuka kemungkinan baru, memperkuat kreativitas mereka, dan mendorong perubahan positif di komunitas mereka,” tambahnya.

Jika AI sebelumnya dianggap sebagai teknologi masa depan yang belum tergapai, kini posisinya telah bergeser menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masa kini. Tiga aktivitas utama yang dilakukan remaja dengan bantuan AI adalah belajar (78%), mengekspresikan kreativitas (56%), dan mengakses informasi (38%). Di Indonesia, angkanya tidak jauh berbeda, yaitu 73% untuk belajar, 56% untuk eksplorasi kreatif, dan 32% untuk mencari informasi.

Selain penggunaan, sikap remaja terhadap masa depan dunia kerja juga menunjukkan kematangan. Di tengah optimisme terhadap peluang baru yang diciptakan AI—yang diyakini oleh 65% responden Asia Tenggara dan 72% responden Indonesia—mereka juga menyadari potensi tergesernya sejumlah pekerjaan. Sebanyak 81% anak muda kawasan ini, serta 65% di Indonesia, menyatakan kesadaran bahwa AI bisa menggantikan peran manusia dalam bidang tertentu.

Kesadaran ini tak membuat mereka takut, melainkan mendorong semangat untuk belajar lebih dalam. Tercatat 70% dari generasi muda di wilayah tersebut menyatakan minat tinggi untuk mempelajari AI dan memperdalam keterampilan digital mereka.

Menariknya, lebih dari separuh responden juga meyakini bahwa AI akan membawa perubahan besar terhadap sektor pekerjaan mereka kelak. Di Indonesia, keyakinan ini dimiliki oleh 65% responden muda, menandakan bahwa mereka tak hanya mengikuti arus teknologi, tapi juga tengah bersiap mengendalikan arah ombaknya.