Banyak Dikonsumsi, Inilah 4 Jenis Minuman yang Dapat Merusak Liver! - Beritakarya.id

Banyak Dikonsumsi, Inilah 4 Jenis Minuman yang Dapat Merusak Liver!

minuman yang dapat merusak liver

Hati, yang juga dikenal sebagai liver, merupakan salah satu organ vital yang memiliki peran krusial dalam menjaga fungsi tubuh manusia. Organ ini berlokasi di bawah tulang rusuk, tepatnya di sisi kanan rongga perut.

Hati berfungsi sebagai pusat metabolisme, penyaring racun, dan pengatur zat gizi. Sebagai organ yang multifungsi, hati memiliki kapasitas untuk meregenerasi sel-selnya, yang menunjukkan sifat elastis dan adaptifnya.

Di sisi lain, kerusakan hati dapat mengakibatkan gangguan serius seperti sirosis, yang merupakan kebalikan dari fungsi regeneratif tersebut.

Dengan kata lain, kesehatan hati adalah fondasi penting bagi sistem pencernaan, sirkulasi, serta detoksifikasi tubuh, menjadikannya komponen yang tidak dapat diabaikan dalam kesejahteraan manusia.

Akibatnya, kinerja organ tubuh dapat mengalami gangguan signifikan jika fungsi hati tidak berjalan optimal. Salah satu faktor yang dapat merusak hati adalah konsumsi minuman tertentu, seperti alkohol atau minuman beralkohol tinggi, yang memiliki potensi merusak jaringan hati secara perlahan.

Bahkan, tidak jarang minuman semacam itu sering kali menjadi pilihan banyak orang tanpa disadari. Mengonsumsi zat-zat tersebut secara berlebihan dapat menyebabkan kondisi serius seperti steatosis hati (penumpukan lemak), hepatitis, hingga sirosis hati.

Oleh karena itu, menjaga kesehatan hati bukan hanya soal fungsi organ semata, tetapi juga berkaitan dengan penerapan gaya hidup sehat dan kesadaran akan konsumsi zat-zat yang dapat berdampak negatif pada organ ini.

Berikut ini adalah empat jenis minuman yang sering dikonsumsi tetapi memiliki potensi merusak hati secara tidak terduga:

Soda

Minuman bersoda tidak hanya sekadar minuman manis biasa, tetapi juga dapat berdampak serius pada kesehatan hati. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Canadian Journal of Gastroenterology and Hepatology mengungkapkan bahwa konsumsi minuman ringan secara rutin dapat berhubungan langsung dengan infiltrasi lemak di hati.

Hal ini menunjukkan bahwa zat gula tambahan dan bahan kimia dalam minuman soda dapat meningkatkan risiko penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD). Akibat penumpukan lemak ini, hati dapat mengalami gangguan metabolisme, penurunan fungsi detoksifikasi, hingga peradangan yang berujung pada kerusakan jaringan hati jangka panjang.

Minuman Berenergi

Banyak individu memilih minuman berenergi sebagai solusi cepat untuk mendapatkan tambahan energi, namun kenyataannya, minuman ini dapat memiliki risiko kesehatan yang serius bagi hati. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh US National Institutes of Medicine menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan minuman berenergi dapat menyebabkan cedera hati akut.

Hati memiliki peran penting dalam memproses berbagai zat yang masuk ke dalam tubuh, termasuk taurin, kafein, dan berbagai stimulan lainnya. Ketika seseorang mengonsumsi minuman yang mengandung zat-zat tersebut dalam dosis tinggi, hati harus bekerja ekstra keras untuk memecahnya.

Alkohol

Alkohol masih menjadi salah satu penyebab utama kerusakan hati di seluruh dunia. Menurut John Hopkins Medicine, penyakit hati yang berkaitan dengan alkohol muncul ketika konsumsi alkohol melampaui kemampuan hati untuk memproses zat tersebut secara efektif. Akibatnya, hal ini memicu proses peradangan, pembentukan jaringan parut (fibrosis), dan pada akhirnya dapat berkembang menjadi gagal hati.

Seiring waktu, konsumsi alkohol secara berlebihan dapat memicu berbagai kondisi serius pada hati yang sering kali sulit untuk disembuhkan. Beberapa kondisi tersebut antara lain Perlemakan Hati (Steatosis),
Sirosis Hati, dan Hepatitis Alkoholik.

Minuman Manis

Minuman manis, seperti teh manis kekinian, minuman buah, dan bahkan jus yang sering disebut sebagai pilihan sehat, sering kali mengandung gula tambahan dalam jumlah yang signifikan. Meskipun terlihat sehat secara visual atau diklaim alami, faktanya, tambahan gula ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan, terutama fungsi hati.

Gula, terutama dalam bentuk cair seperti yang ditemukan dalam minuman manis, dapat diserap dengan cepat oleh tubuh dan membebani kinerja hati. Ketika gula dimetabolisme, organ hati mengubah kelebihan gula menjadi lemak sebagai bentuk cadangan energi. Namun, jika proses ini berlangsung berlebihan, lemak tersebut dapat menumpuk di hati, yang kemudian menyebabkan kondisi Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD).