Diabetes, yang dulunya lebih sering ditemukan pada kalangan lanjut usia, kini semakin banyak memengaruhi kelompok usia muda. Pergeseran ini menunjukkan bahwa penyakit yang awalnya identik dengan penuaan kini mulai mengancam generasi yang lebih muda, kemungkinan besar akibat perubahan gaya hidup, pola makan yang tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik.
Menurut laporan Hindustan Times pada Kamis (5/12), penelitian mengungkapkan bahwa individu berusia 30 tahun, atau bahkan lebih muda, kini semakin rentan terhadap kondisi pradiabetes, gangguan metabolisme glukosa, dan diabetes tipe 2.
Fenomena ini menggarisbawahi peningkatan prevalensi masalah kesehatan metabolik pada usia yang sebelumnya jarang terdampak, mengindikasikan perlunya perhatian lebih terhadap pola hidup sehat sejak dini.
Dr. Advait Sharma, Chief Medical Officer di Truworth Wellness, menjelaskan bahwa perkembangan diabetes dipengaruhi oleh kombinasi faktor gaya hidup, stres, dan genetika. Ia menyoroti bahwa generasi muda kerap menghadapi stres dengan cara yang tidak sehat, seperti konsumsi alkohol, merokok, dan kebiasaan makan berlebihan, yang justru dapat memperparah risiko atau kondisi diabetes. Pendekatan ini menunjukkan pentingnya edukasi tentang manajemen stres yang lebih baik untuk menjaga kesehatan metabolik.
“Selain itu, dalam lingkungan perusahaan, stres dapat berasal dari berbagai sumber seperti beban kerja, tenggat waktu yang ketat, ketidakamanan pekerjaan, dan bahkan tekanan untuk berprestasi,” kata Dr. Advait Sharma.
Dr. Advait Sharma merekomendasikan lima langkah strategis untuk mengubah gaya hidup guna mengurangi risiko diabetes pada generasi dewasa muda.
Langkah-langkah ini dirancang untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, meningkatkan kesehatan metabolik, dan mencegah komplikasi jangka panjang yang terkait dengan diabetes.
Strategi ini mencakup perubahan pola makan, aktivitas fisik, manajemen stres, dan kebiasaan sehari-hari yang lebih sehat.
Pola Makan Seimbang
Mengadopsi pola makan yang didominasi oleh bahan makanan alami seperti buah-buahan, sayuran, sumber protein rendah lemak, serta biji-bijian utuh dapat berkontribusi pada kestabilan kadar gula darah.
Di sisi lain, membatasi konsumsi makanan olahan dan minuman manis memiliki dampak positif yang signifikan dalam mencegah lonjakan gula darah. Pendekatan ini tidak hanya mendukung kesehatan metabolik tetapi juga membantu mengurangi risiko komplikasi yang berkaitan dengan diabetes.
Aktivitas Fisik
Olahraga dan aktivitas fisik berperan penting dalam menjaga kadar gula darah tetap terkendali, meningkatkan suasana hati, serta mengurangi stres.
Bahkan kegiatan sederhana seperti memilih naik tangga daripada lift, berjalan kaki saat mengikuti rapat, atau melakukan peregangan ringan di tempat kerja dapat membantu mengimbangi dampak negatif dari gaya hidup sedentari.
Dengan rutin melakukan aktivitas fisik, tubuh tidak hanya menjadi lebih aktif, tetapi juga lebih efisien dalam mengelola stres dan mempertahankan kesehatan metabolik.
Kelola Stres
Memilih metode pengelolaan stres yang sehat, seperti latihan pernapasan dalam, praktik mindfulness, atau yoga, dapat membantu menjaga keseimbangan emosional sekaligus mendukung kesehatan fisik.
Teknik-teknik ini menawarkan cara yang lebih positif untuk meredakan tekanan tanpa bergantung pada kebiasaan tidak sehat seperti konsumsi alkohol berlebihan atau merokok.
Dengan mengadopsi pendekatan ini, individu tidak hanya dapat mengurangi stres tetapi juga membangun gaya hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan secara keseluruhan.
Tidur Teratur
Studi menunjukkan bahwa kurang tidur dapat memicu peningkatan resistensi insulin, yang merupakan salah satu faktor utama risiko diabetes tipe 2.
Untuk mendukung kesehatan metabolisme, penting untuk menjaga pola tidur yang teratur dan memastikan durasi istirahat yang cukup setiap malam.
Tidur yang berkualitas tidak hanya membantu tubuh mengatur kadar gula darah tetapi juga memperbaiki fungsi hormon yang berperan dalam metabolisme.
Rutin Cek Kesehatan
Deteksi dini pradiabetes memainkan peran penting dalam mencegah perkembangan kadar gula darah yang tidak terkontrol, yang dapat memengaruhi kesehatan secara menyeluruh.