Bagi para pengendara sepeda motor dengan sistem transmisi manual, memotong rantai sering kali dianggap sebagai metode yang efektif untuk mengatur ulang ketegangan rantai.
Umumnya, langkah ini diambil ketika komponen tersebut mulai terasa longgar, dan pengaturan ketegangan rantai sudah mencapai batas maksimal, atau dalam istilah lainnya, sudah tidak dapat disesuaikan lagi.
Namun, metode ini sejatinya sangat tidak disarankan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam situs resmi Wahana Honda, rantai yang dipotong cenderung tidak akan bertahan lama, terutama pada jenis rantai yang digunakan untuk motor sport.
Sementara untuk sepeda motor bebek, cara ini mungkin masih dapat diterima. Namun, apabila berkaitan dengan motor sport yang memiliki bodi dan mesin yang lebih besar, sangat tidak disarankan untuk melakukan pemotongan rantai.
Umumnya, ketika rantai sudah mulai melar dan kendur, serta pengaturan ketegangannya tidak lagi memungkinkan, banyak yang memilih cara praktis dengan memotong dua mata rantai.
Metode ini sesungguhnya dapat berisiko merusak gir set, yang umumnya terpasang sepasang dengan rantai.
Jika dipaksakan menggunakan rantai dengan ukuran panjang yang tidak sesuai, gir set akan lebih cepat aus dan ujung-ujungnya bisa menjadi meruncing, mengurangi efisiensi sistem penggerak motor.
Dalam situasi darurat, trik memotong rantai bisa diterima sebagai solusi sementara, terutama jika pemilik motor belum memiliki waktu atau anggaran untuk mengganti rantai serta gir set.
Namun, untuk penggunaan jangka panjang, tindakan ini sebaiknya dihindari. Pasalnya, selain dapat memperpendek usia pakai komponen tersebut, ini juga berpotensi menambah risiko terhadap keselamatan pengendara.