Sejak meluncurkan Windows 11 pada tahun 2021, Microsoft masih memberikan celah bagi pengguna untuk memasang sistem operasi tersebut di perangkat yang tidak memenuhi spesifikasi minimum. Namun, kini perusahaan teknologi raksasa itu telah menutup pintu bagi PC lama dengan menghapus metode bypass dari laman dukungan resminya.
Dalam revisi terbaru, halaman dukungan Microsoft tidak lagi mencantumkan langkah-langkah untuk mengakali pemeriksaan perangkat keras yang sebelumnya memungkinkan Windows 11 terpasang di komputer dengan spesifikasi di bawah standar. Langkah ini mengisyaratkan bahwa Microsoft, bersama mitra manufakturnya, ingin mendorong pengguna untuk beralih ke perangkat baru daripada mempertahankan PC lama mereka dengan sistem operasi terbaru.
Seperti dikutip dari Techspot, Selasa (4/2/2025), pengguna yang masih ingin mengakses metode lama tersebut masih bisa menemukannya melalui arsip digital seperti Wayback Machine yang menyimpan versi terdahulu dari laman dukungan Microsoft.
Perubahan ini terjadi tidak lama setelah Microsoft merilis Windows 11 versi 24H2, yang ternyata menimbulkan sejumlah kendala bagi pengguna, baik mereka yang memakai perangkat lawas maupun yang memiliki spesifikasi terkini.
Selain menutup akses terhadap trik bypass, Microsoft juga menegaskan bahwa persyaratan perangkat keras untuk Windows 11 akan tetap berlaku tanpa perubahan. Kebijakan ini disebut bertujuan untuk meningkatkan keamanan pengguna melalui implementasi Trusted Platform Module (TPM) dan dukungan prosesor generasi terbaru.
Padahal, selama ini trik melewati pengecekan hardware bukanlah hal asing di kalangan pengguna, terutama mereka yang memanfaatkan alat pihak ketiga seperti Rufus dan Ventoy. Bahkan, metode ini juga sering digunakan oleh perusahaan besar untuk mempermudah instalasi Windows 11 pada perangkat dengan spesifikasi yang beragam.
Dorongan untuk beralih ke Windows 11 semakin kuat mengingat Microsoft akan menghentikan dukungan keamanan untuk Windows 10 pada Oktober 2025. Dengan demikian, pengguna dihadapkan pada dua pilihan: meningkatkan perangkat keras mereka agar kompatibel dengan Windows 11 atau tetap menggunakan Windows 10 tanpa pembaruan keamanan, yang berisiko terhadap ancaman siber.
Seperti diketahui, dua syarat utama agar perangkat dapat menjalankan Windows 11 adalah motherboard yang memiliki chip Trusted Platform Module (TPM) 2.0 serta prosesor yang dirilis mulai tahun 2018 ke atas. Microsoft tidak memiliki niatan untuk melonggarkan persyaratan tersebut.
Menurut Senior Product Manager Microsoft, Steven Hosking, perusahaan tetap teguh pada keputusan mereka mengenai persyaratan TPM 2.0, meskipun nantinya dukungan keamanan untuk Windows 10 telah dihentikan.
Dengan kebijakan baru ini, pengguna yang masih menggunakan perangkat lawas mungkin perlu mempertimbangkan alternatif, seperti tetap bertahan di Windows 10 dengan risiko keamanan atau beralih ke sistem operasi lain yang lebih fleksibel terhadap spesifikasi perangkat keras.