Di tengah situasi perang yang menghancurkan banyak infrastruktur komunikasi, Starlink dari SpaceX menjadi tulang punggung bagi Ukraina dalam menjaga konektivitas digital. Namun, kabar beredar bahwa Amerika Serikat mempertimbangkan untuk memutus akses Starlink bagi Ukraina, membuat pemerintah negara tersebut bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.
Sumber dari Reuters melaporkan bahwa Keith Kellog, utusan khusus AS untuk Ukraina, mengisyaratkan bahwa Starlink dapat dihentikan jika kesepakatan terkait mineral strategis tidak tercapai antara kedua negara.
Meskipun Elon Musk telah membantah klaim tersebut, Ukraina tetap bersikap waspada. Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, menegaskan bahwa pihaknya sedang mencari alternatif lain guna mengantisipasi kemungkinan pemutusan layanan satelit tersebut.
“Kami sudah bekerja dalam hal ini. Ada alternatif (Starlink). Ada solusi,” katanya tanpa memberikan rincian lebih lanjut, seperti dikutip dari News Central, Selasa (25/2/2025).
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut bahwa hingga saat ini belum ada indikasi resmi dari AS mengenai pemutusan terminal Starlink di wilayahnya. Namun, ia menekankan pentingnya kesiapan menghadapi skenario terburuk.
“Tidak ada tanda-tanda (tentang pemutusan Starlink). Kami telah melihatnya di media. Kami memang perlu bersiap, ya. Lembaga terkait sedang menangani ini,” ujar Zelenskyy. Ia juga mengingatkan bahwa pemutusan layanan Starlink tidak seharusnya terjadi, mengingat Ukraina membayar langganan layanan tersebut setiap bulan.
“Kami membayarnya, ini bukan bantuan gratis. Kami bersyukur atas teknologi ini, tapi kami membayarnya. Jadi kami akan berasumsi tak ada risiko seperti itu untuk saat ini, dan ini benar-benar hanya isu di media,” jelasnya.
Menurut laporan Reuters, kehilangan akses Starlink akan menjadi pukulan berat bagi militer Ukraina. Sistem satelit ini memainkan peran krusial dalam memastikan komunikasi di garis depan dan mengamankan infrastruktur vital.
Starlink memungkinkan koordinasi antara komandan dan pasukan di medan tempur, serta mendukung operasi militer seperti pengawasan udara dan penggunaan drone serang. Dengan ancaman pemutusan yang beredar, pemerintah Ukraina kini tengah mencari solusi agar tetap dapat menjaga keunggulan teknologi dalam perang melawan Rusia.