Dua remaja kakak beradik di Jember, Jawa Timur, dikabarkan mengalami gangguan jiwa akibat kecanduan game online. Sang ibu menceritakan bahwa kedua anaknya, EW (19 tahun) dan SA (17 tahun), menghabiskan waktu berjam-jam bermain game online di kamar mereka dan mengabaikan aktivitas lain seperti sekolah dan bersosialisasi.
Awalnya, kecanduan game online ini tidak terlihat jelas. Namun, lama kelamaan, EW dan SA mulai menunjukkan perubahan perilaku yang mengkhawatirkan. Mereka menjadi mudah marah, sulit berkonsentrasi, dan sering melamun. Bahkan, EW beberapa kali tertangkap basah berbicara sendiri dan tertawa tanpa sebab.
Merasa khawatir, sang ibu membawa EW dan SA ke dokter jiwa. Setelah menjalani pemeriksaan, dokter mendiagnosis keduanya dengan depresi dan kecemasan yang diduga dipicu oleh kecanduan game online.
Kasus ini menjadi pengingat bagi para orang tua untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, terutama dalam penggunaan gadget. Kecanduan game online dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan mental dan fisik, terutama pada anak-anak dan remaja.
Berikut beberapa tips untuk mencegah kecanduan game online pada anak:
- Batasi waktu bermain game online. Orang tua perlu menetapkan batasan waktu yang jelas untuk anak-anak mereka bermain game online.
- Pilihlah game yang edukatif. Pilihlah game yang dapat membantu anak-anak belajar dan mengembangkan keterampilan mereka.
- Ajarkan anak-anak untuk melakukan aktivitas lain. Dorong anak-anak untuk melakukan aktivitas lain di luar bermain game online, seperti berolahraga, membaca buku, atau bersosialisasi dengan teman-teman.
- Berikan contoh yang baik. Orang tua perlu menjadi contoh yang baik bagi anak-anak dalam penggunaan gadget. Hindari menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar dan alihkan waktu Anda untuk berinteraksi dengan anak-anak.
- Berkomunikasi dengan anak. Orang tua perlu menjalin komunikasi yang terbuka dengan anak-anak tentang bahaya kecanduan game online.
Jika Anda merasa anak Anda menunjukkan tanda-tanda kecanduan game online, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau dokter jiwa.
Penting untuk diingat bahwa kesehatan mental anak sama pentingnya dengan kesehatan fisik mereka. Orang tua perlu memberikan perhatian dan dukungan yang cukup agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat.